Jumat, 26 April 2024 - 07:20:58 WIB

"Di Antara Dua Cinta" Lebih dari 220 Episode, Rangga Azof dan Anggika Bolsterli Apresiasi Penonton

Penulis : Redaksi
Kategori: INFOTAINMENT - Dibaca: 391 kali


Salah satu sinetron unggulan SCTV yang memiliki penonton setia dan rating audience share yang tinggi adalah "Di Antara Dua Cinta" yang telah tayang lebih dari 220 episode, mengisahkan lika-liku romantisme pasangan Julian (Rangga Azof) dan Shafira (Anggika Bolsterli) dengan berbagai konflik di dalamnya.

"Alhamdulillah sudah sejauh ini, lumayan ya, diluar espektasi kita, tapi kita juga ada target, insyaallah panjang", kata Rangga Azof bersama Anggika Bolsterli dalam Wawancara Eksklusif Sinetron SCTV "Di Antara Dua Cinta" Kamis (25/4).

"Senang banget lihat penonton very interactive, di sosmed aktif banget sama cerita sinetron kita. Aku, Azof sama para cast sangat meng appreciate itu. Jadi sangat bersyukur mempunyai penonton yang bisa menikmati sinetron kita", sambung Anggika.

Dalam "Di Antara Dua Cinta", Azof memerankan karakter seseorang yang menderita post-traumatic stress disorder (PTSD). Sementara Anggika sebagai seorang gadis yang hidupnya banyak dirundung kesedihan.

"Julian dari awal punya basic mental PTSD (post-traumatic stress disorder). Ini karakter baru buat aku. Dari dulu pengin (peran) punya mental yang kurang baik, ini menjadi tantangan. Observasinya saya Googling, lihat di YouTube traumatis seperti apa yang dialami, aku nanya ke psikolog juga, sampai terbentuk kesitu", Azof mengisahkan upaya kerasnya memahami PTSD.

"Tapi dalam perjalanannya Julian bertemu Syafira. Pertemuan dengan Shafira ini membuatnya menjadi lebih baik, bisa meredam", sambung Azof.

Sama halnya, Anggika pun mengaku cukup melelahkan memerankan karakter Syafira yang sarat adegan menangis.

"Harus bisa memahami perasaan ditinggal suami, lalu kehilangan anak (keguguran), bagaimana menyampaikan kabar itu kepada Julian, perubahan perasaannya pasti hancur, sakit. Itu cukup lumayan menguras energi. Jadi, capek iya, tapi challenge for me juga, bagaimana bawain karakter sedih ini, I m trying to bring the emotion", ujarnya.

Namun Anggika bersyukur berada dalam lingkungan yang bisa saling mensupport satu sama lain. "Kita satu frekuensi dengan teman-teman di lokasi, kerjasamanya bagus, mengenai script, adegan kita selalu bahas, apalagi selain kooperatif lainnya pada lucu", imbuhnya.

"Iya, pada lucu-lucu. Tapi bisa kerjasama dengan baik. Jadi seru sih, saya happy", sambung Azof.

"Semoga bisa menghibur, message nya sampai, ceritanya bisa menginspirasi, dan bisa panjang", tutup Azof dan Anggika.