Senin, 04 Maret 2024 - 16:58:17 WIB
Bapanas : Jangan Panik, Stok Beras Aman
Penulis : Redaksi
Kategori: EKONOMI DAN BISNIS - Dibaca: 388 kali
Badan Pangan Nasional (Bapanas) menyebut stok beras aman dan mengimbau masyarakat agar tak khawatir dan melakukan panic buying.
Direktur Distribusi dan Cadangan Pangan Bapanas Rachmi Widiarini menyebut beras itu stoknya ada di pasar, tetapi harganya naik karena supply and demand tidak seimbang.
"Memang kondisi supply and demand jadi masalahnya, hal itu karena produksi berkurang karena El Nino dan itu sudah kita baca dan prediksi dari tahun sebelumnya", kata Rachmi di Jakarta, Senin (4/2/2024).
Rachmi mengajak masyarakat tidak panic buying dengan berbelanja bijak dan tak berlebihan. Pemerintah juga akan memberikan bantuan kepada masyarakat dengan jumlah 22 juta KPM.
"Jangan sampai menimbulkan food waste karena kalap belanja dan akan ada bantuan pangan beras dari pemerintah. Total jumlah penerima KPM, yakni 22,4 juta", ungkapnya.
Selain 22,4 juta KPM yang akan mendapatkan bantuan beras 10 kilogram per keluarga, Rachmi menyebut ke depan akan ada bantauan baru untuk keluarga berisiko stunting, yakni 1 kilogram ayam dan 10 butir telur.
"Semoga bantuan ini bisa membantu memenuhi kebutuhan gizi masyarakat", papar Rachmi.
Rachmi menambahkan bahwa pemerintah akan impor beras dari Thailand dan Pakistan yang memang dipergunakan untuk cadangan pangan pemerintah. Cadangan pangan pemerintah ini akan digunakan untuk kegiatan yang diintervensi pemerintah, seperti bantuan pangan.
"Cadangan pangan pemerintah ini didatangkan dari luar negeri pada 2023 dan 2024. Hal ini dilakukan berdasarkan data BPS bahwa produksi beras nasional selama 8 bulan terakhir turun dari angka kebutuhan 2,5 juta ton per bulan", pungkas Rachmi. (B1)
Bapanas : Jangan Panik, Stok Beras Aman
Penulis : RedaksiKategori: EKONOMI DAN BISNIS - Dibaca: 388 kali
Badan Pangan Nasional (Bapanas) menyebut stok beras aman dan mengimbau masyarakat agar tak khawatir dan melakukan panic buying. Direktur Distribusi dan Cadangan Pangan Bapanas Rachmi Widiarini menyebut beras itu stoknya ada di pasar, tetapi harganya naik karena supply and demand tidak seimbang.
"Memang kondisi supply and demand jadi masalahnya, hal itu karena produksi berkurang karena El Nino dan itu sudah kita baca dan prediksi dari tahun sebelumnya", kata Rachmi di Jakarta, Senin (4/2/2024).
Rachmi mengajak masyarakat tidak panic buying dengan berbelanja bijak dan tak berlebihan. Pemerintah juga akan memberikan bantuan kepada masyarakat dengan jumlah 22 juta KPM.
"Jangan sampai menimbulkan food waste karena kalap belanja dan akan ada bantuan pangan beras dari pemerintah. Total jumlah penerima KPM, yakni 22,4 juta", ungkapnya.
Selain 22,4 juta KPM yang akan mendapatkan bantuan beras 10 kilogram per keluarga, Rachmi menyebut ke depan akan ada bantauan baru untuk keluarga berisiko stunting, yakni 1 kilogram ayam dan 10 butir telur.
"Semoga bantuan ini bisa membantu memenuhi kebutuhan gizi masyarakat", papar Rachmi.
Rachmi menambahkan bahwa pemerintah akan impor beras dari Thailand dan Pakistan yang memang dipergunakan untuk cadangan pangan pemerintah. Cadangan pangan pemerintah ini akan digunakan untuk kegiatan yang diintervensi pemerintah, seperti bantuan pangan.
"Cadangan pangan pemerintah ini didatangkan dari luar negeri pada 2023 dan 2024. Hal ini dilakukan berdasarkan data BPS bahwa produksi beras nasional selama 8 bulan terakhir turun dari angka kebutuhan 2,5 juta ton per bulan", pungkas Rachmi. (B1)
Radar Jakarta Network Building